Thursday 21 May 2015

Lagu TVRI tahun 90an

Dulu ketika saya masih kecil, sekitar pertengahan tahun 90 an, setiap sore (seingat saya sih) ada lagu yang diputar di TVRI, lagu itu adalah lagu pak guru, nelayan dan pak tani. Lagu lagu anak jaman dulu memang lebih baik, berisi tentang budi pekerti,gak kaya anak jaman sekarang, masih SD lagunya udah cinta cintaan.
beberapa waktu lalu saya menemukan ada yang menyanyikan ulang lagu tersebut di youtube, berikut ini lagu lagunya, selamat bernostalgia :)

lagu nelayan

lagu terimakasih pak tani

lagu jasamu guru

Special thanks to mbak vivi dan mas ramot yang udah bersedia menyanyikan lagi lagu lagu ini, mengingatkan kami pada masa kecil kami yang indah, musik adalah mesin waktu yang luar biasa...

Wednesday 14 January 2015

Makna Tersirat Kehidupan Manusia Dalam Tembang Macapat




1. MIJIL
Mijil artinya lahir. Hasil dari olah jiwa dan raga laki-laki dan perempuan menghasilkan si jabang bayi. Setelah 9 bulan lamanya berada di rahim sang ibu, sudah menjadi kehendak Hyang Widhi si jabang bayi lahir ke bumi. Disambut tangisan membahana waktu pertama merasakan betapa tidak nyamannya berada di alam mercapadha. Sang bayi terlanjur enak hidup di zaman dwaparayuga, namun harusnetepi titah Gusti untuk lahir ke bumi. Sang bayi mengenal bahasa universal pertama kali dengan tangisan memilukan hati. Tangisan yang polos, tulus, dan alamiah bagaikan kekuatan getaranmantra tanpa tinulis. Kini orang tua bergembira hati, setelah sembilan bulan lamanya menjaga sikap dan laku prihatin agar sang rena (ibu) dan si ponang (bayi) lahir dengan selamat. Puja puji selalu dipanjat agar mendapat rahmat Tuhan Yang Maha Pemberi Rahmat atas lahirnya si jabang bayi idaman hati.
Tembang Mijil ngemu sifal : prihatin, ngemurasa, lega


2. MASKUMAMBANG
Setelah lahir si jabang bayi, membuat hati orang tua bahagia tak terperi. Tiap hari suka ngudang melihat tingkah polah sang bayi yang lucu dan menggemaskan. Senyum si jabang bayi membuat riang bergembira yang memandang. Setiap saat sang bapa melantunkan tembang pertanda hati senang dan jiwanya terang. Takjub memandang kehidupan baru yang sangat menantang. Namun selalu waspada jangan sampai si ponang menangis dan demam hingga kejang. Orang tua takut kehilangan si ponang, dijaganya malam dan siang agar jangan sampai meregang. Buah hati bagaikan emas segantang. Menjadi tumpuan dan harapan kedua orang tuannya mengukir masa depan. Kelak jika sudah dewasa jadilah anak berbakti kepada orang tua, nusa dan bangsa.
Tembang maskumambang ngemu sifat : ngeres, nelangsa.



3. KINANTI
Semula berujud jabang bayi merah merekah, lalu berkembang menjadi anak yang selalu dikanthi-kanthi kinantenan orang tuannya sebagai anugrah dan berkah. Buah hati menjadi tumpuan dan harapan. Agar segala asa dan harapan tercipta, orang tua selalu membimbing dan mendampingi buah hati tercintanya. Buah hati bagaikan jembatan, yang dapat menyambung dan mempererat cinta kasih suami istri. Buah hati menjadi anugrah ilahi yang harus dijaga siang ratri. Dikanthi-kanthi (diarahkan dan dibimbing) agar menjadi manusia sejati. Yang selalu menjaga bumi pertiwi.
Tembang kinanthi ngemu sifat : tresna, asih, seneng.



4. SINOM
Sinom isih enom. Jabang bayi berkembang menjadi remaja sang pujaan dan dambaan orang tua dan keluarga. Manusia yang masih muda usia. Orang tua menjadi gelisah, siang malam selalu berdoa dan menjaga agar pergaulannya tidak salah arah. Walupun badan sudah besar namun remaja belajar hidup masih susah. Pengalamannya belum banyak, batinnya belum matang, masih sering salah menentukan arah dan langkah. Maka segala tindak tanduk menjadi pertanyaan sang bapa dan ibu. Dasar manusia masih enom (muda) hidupnya sering salah kaprah.
Tembang sinom ngemu sifat : grapyak.



5. DHANDHANGGULA
Remaja beranjak menjadi dewasa. Segala lamunan berubah ingin berkelana. Mencoba hal-hal yang belum pernah dirasa. Biarpun dilarang agama, budaya dan orang tua, anak dewasa tetap ingin mencobanya. Angan dan asa gemar melamun dalam keindahan dunia fana. Tak sadar jiwa dan raga menjadi tersiksa. Bagi anak baru dewasa, yang manis adalah gemerlap dunia dan menuruti nafsu angkara, jika perlu malah berani melawan orang tua. Anak baru dewasa, remaja bukan dewasa juga belum, masih sering terperdaya bujukan nafsu angkara dan nikmat dunia. Sering pula ditakut-takuti api neraka, namun tak akan membuat sikapnya  menjadi jera. Tak mau mengikuti kareping rahsa, yang ada selalu nguja hawa. Anak dewasa merasa rugi bila tak mengecap manisnya dunia. Tak peduli orang tua terlunta, yang penting hati senang gembira. Tak sadar tindak tanduknya bikin celaka, bagi diri sendiri, orang tua dan keluarga. Cita-citanya setinggi langit, sebentar-sebentar minta duit, tak mau hidup irit. Jika tersinggung langsung sengit. Enggan berusaha yang penting apa-apa harus tersedia. Jiwanya masih muda, mudah sekali tergoda api asmara. Lihat celana saja menjadi bergemuruh rasa di dada. Anak dewasa sering bikin orang tua ngelus dada. Bagaimanapun juga mereka buah dada hati yang dicinta. Itulah sebabnya orang tua tak punya rasa benci kepada pujaan hati. Hati-hati bimbing anak muda yang belum mampu membuka panca indera, salah-salah justru bisa celaka semuanya
Tembang dhandhanggula ngemu sifat : luwes, ngresepake.



6. ASMARANDANA
Asmaradana atau asmara dahana yakni api asmara yang membakar jiwa dan raga. Kehidupannya digerakkan oleh motifasi harapan dan asa asmara. Seolah dunia ini miliknya saja. Membayangkan dirinya bagaikan sang pujangga atau pangeran muda. Apa yang dicitakan haruslah terlaksana, tak pandang bulu apa akibatnya. Hidup menjadi terasa semakin hidup lantaran gema asmara membahana dari dalam dada. Biarlah asmara membakar semangat hidupnya, yang penting jangan sampai terlena. Jika tidak, akan menderita dikejar-kejar tanggungjawab hamil muda. Sebaliknya akan hidup mulia dan tergapai cita-citanya. Maka sudah menjadi tugas orang tua membimbing mengarahkan agar tidak salah memilih idola. Sebab sebentar lagi akan memasuki gerbang kehidupan baru yang mungkin akan banyak mengharu biru. Seyogyanya suka meniru tindak tanduk sang gurulaku, yang sabar membimbing setiap waktu dan tak pernah menggerutu. Jangan suka berpangku namun pandailah  memanfaatkan waktu. Agar cita-cita dapat dituju. Asmaradana adalah saat-saat yang menjadi penentu, apakah dirimu akan menjadi orang bermutu, atau polisi akan memburu dirimu. Salah-salah gagal menjadi menantu, malah akan menjadi seteru.
Tembang asmarandana ngemu sifat : kesemsem.



7. GAMBUH
Gambuh atau Gampang Nambuh, sikap angkuh serta acuh tak acuh, seolah sudah menjadi orang yang teguh, ampuh dan keluarganya tak akan runtuh. Belum pandai sudah berlagak pintar. Padahal otaknya buyar matanya nanar merasa cita-citanya sudah bersinar. Menjadikannya tak pandai melihat mana yang salah dan benar. Di mana-mana ingin diakui bak pejuang, walau hatinya tak lapang. Pahlawan bukanlah orang yang berani mati, sebaliknya berani hidup menjadi manusia sejati. Sulitnya mencari jati diri kemana-mana terus berlari tanpa henti.  Memperoleh sedikit sudah dirasakan banyak, membuat sikapnya mentang-mentang bagaikan sang pemenang. Sulit mawas diri, mengukur diri terlalu tinggi. Ilmu yang didapatkannya seolah menjadi senjata ampuh tiada tertandingi lagi. Padahal pemahamannya sebatas kata orang. Alias belum bisa menjalani dan menghayati. Bila merasa ada  yang kurang, menjadikannya sakit hati dan rendah diri. Jika tak tahan ia akan berlari menjauh mengasingkan diri. Menjadi pemuda pemudi yang jauh dari anugrah ilahi. Maka, belajarlah dengan teliti dan hati-hati. Jangan menjadi orang yang mudah gumunan dan kagetan. Bila sudah paham hayatilah dalam setiap perbuatan. Agar ditemukan dirimu yang sejati sebelum raga yang dibangga-banggakan itu menjadi mati.
Tembang gambuh ngemu sifat : semanak, lucu, guyon.



8. DURMA
Munduring tata krama. Dalam cerita wayang purwa dikenal  banyak tokoh dari kalangan “hitam” yang jahat. Sebut saja misalnya Dursasana, Durmagati,Duryudana. Dalam terminologi Jawa dikenal berbagai istilah menggunakan suku kata dur/ dura (nglengkara) yang mewakili makna negatif (awon). Sebut saja misalnya : duraatmokodurokodursiladura sengkaraduracara (bicara buruk), durajaya,dursahasyadurmaladurnitidurtadurtamaudur, dst.  Tembang Durma, diciptakan untuk mengingatkan sekaligus  menggambarkan keadaan manusia yang cenderung berbuat buruk atau jahat. Manusia gemar udur atau cekcok, cari menang dan benernya sendiri, tak mau memahami perasaan orang lain. Sementara manusia cendrung mengikuti hawa nafsu yang dirasakan sendiri (nuruti rahsaning karep). Walaupun merugikan orang lain tidak peduli lagi. Nasehat bapa-ibu sudah tidak digubris dan dihiraukan lagi. Lupa diri selalu merasa iri hati. Manusia walaupun tidak mau disakiti, namun gemar menyakiti hati. Suka berdalih niatnya baik, namun tak peduli caranya yang kurang baik. Begitulah keadaan manusia di planet bumi, suka bertengkar, emosi, tak terkendali, mencelakai, dan menyakiti. Maka hati-hatilah, yang selalu eling dan waspadha.
Tembang durma ngemu sifat : galak, nesu.



9. PANGKUR
Bila usia telah uzur, datanglah penyesalan. Manusia menoleh kebelakang (mungkur) merenungkan apa yang dilakukan pada masa lalu. Manusia terlambat mengkoreksi diri, kadang kaget atas apa yang pernah ia lakukan, hingga kini yang ada  tinggalah menyesali diri. Kenapa dulu tidak begini tidak begitu. Merasa diri menjadi manusia renta yang hina dina sudah tak berguna.  Anak cucu kadang menggoda, masih meminta-minta sementara sudah tak punya lagi sesuatu yang berharga. Hidup merana yang dia punya tinggalah penyakit tua. Siang malam selalu berdoa saja, sedangkan raga tak mampu berbuat apa-apa.  Hidup enggan mati pun sungkan. Lantas bingung mau berbuat apa. Ke sana-ke mari ingin mengaji, tak tahu jati diri, memalukan seharusnya sudah menjadi guru ngaji. Tabungan menghilang sementara penyakit kian meradang. Lebih banyak waktu untuk telentang di atas ranjang. Jangankan teriak lantang, anunya pun sudah tak bisa tegang, yang ada hanyalah mengerang terasa nyawa hendak melayang. Sanak kadhang enggan datang, karena ingat ulahnya di masa lalu yang gemar mentang-mentang. Rasain loh bentar lagi menjadi bathang..!!
Tembang pangkur ngemu sifat : nepsu kang prihatin.



10. MEGATRUH
Megat ruh, artinya putusnya nyawa dari raga. Jika pegat tanpa aruh-aruh. Datanya ajal akan tiba sekonyong-konyong. Tanpa kompromi sehingga manusia banyak yang disesali.  Sudah terlambat untuk memperbaiki diri. Terlanjur tak paham jati diri. Selama ini menyembah tuhan penuh dengan pamrih dalam hati, karena takut neraka dan berharap-harap pahala surga. Kaget setengah mati saat mengerti kehidupan yang sejati. Betapa kebaikan di dunia menjadi penentu yang sangat berarti. Untuk menggapai kemuliaan yang sejati dalam kehidupan yang azali abadi. Duh Gusti, jadi begini, kenapa diri ini sewaktu masih muda hidup di dunia fana, sewaktu masih kuat dan bertenaga, namun tidak melakukan kebaikan kepada sesama. Menyesali diri ingat dulu kala telah menjadi durjana. Sembahyangnya rajin namun tak sadar sering mencelakai dan menyakiti hati sesama manusia. Kini telah tiba saatnya menebus segala dosa, sedih sekali ingat tak berbekal pahala. Harapan akan masuk surga, telah sirna tertutup bayangan neraka menganga di depan mata. Di saat ini manusia baru menjadi saksi mati, betapa penyakit hati menjadi penentu dalam meraih kemuliaan hidup yang sejati. Manusia tak sadar diri sering merasa benci, iri hati, dan dengki. Seolah menjadi yang paling benar, apapun tindakanya ia merasa paling pintar,  namun segala keburukannya dianggapnya demi membela diri.  Kini dalam kehidupan yang sejati, sungguh baru bisa dimengerti, penyakit hati sangat merugikan diri sendiri. Duh Gusti…!
Tembang megatruh ngemu sifat : getun, nglangut.



11. POCUNG
Pocung atau pocong adalah orang yang telah mati lalu dibungkus kain kafan. Itulah batas antara kehidupan mercapadha yang panas dan rusak dengan kehidupan yang sejati dan abadi. Bagi orang yang baik kematian justru menyenangkan sebagai kelahirannya kembali, dan merasa kapok hidup di dunia yang penuh derita. Saat nyawa meregang, rasa bahagia bagai lenyapkan dahaga mereguk embun pagi. Bahagia sekali disambut dan dijemput para leluhurnya sendiri. Berkumpul lagi di alam yang abadi azali. Kehidupan baru setelah raganya mati.
Tak terasa bila diri telah mati. Yang dirasa semua orang kok tak mengenalinya lagi. Rasa sakit hilang badan menjadi ringan. Heran melihat raga sendiri dibungkus dengan kain kafan.  Sentuh sana sentuh sini tak ada yang mengerti. Di sana-di sini ketemu orang yang menangisi. Ada apa kok jadi begini, merasa heran kenapa sudah bahagia dan senang kok masih ditangisi. Ketemunya para kadhang yang telah lama nyawanya meregang. Dalam dimensi yang tenang, hawanya sejuk tak terbayang. Kemana mau pergi terasa dekat sekali. Tak ada lagi rasa lelah otot menegang. Belum juga sadar bahwa diri telah mati. Hingga beberapa hari barulah sadar..oh jasad ini telah mati. Yang abadi tinggalah roh yang suci.
Sementara yang durjana, meregang nyawa tiada yang peduli. Betapa sulit dan sakit meregang nyawanya sendiri, menjadi sekarat yang tak kunjung mati. Bingung kemana harus pergi, toleh kanan dan kiri  semua bikin gelisah hati.  Seram mengancam dan mencekam. Rasa sakit kian terasa meradang. Walau mengerang tak satupun yang bisa menolongnya. Siapapun yang hidup di dunia pasti mengalami dosa. Tuhan Maha Tahu dan Bijaksana tak pernah luput menimbang kebaikan dan keburukan walau sejumput. Manusia baru sadar, yang dituduh kapir belum tentu kapir bagi Tuhan, yang dianggap sesat belum tentu sesat menurut Tuhan.  Malah-malah yang suka menuduh  menjadi tertuduh. Yang suka menyalahkan justru bersalah. Yang suka mencaci dan menghina justru orang yang hina dina. Yang gemar menghakimi orang akan tersiksa. Yang suka mengadili akan diadili. Yang ada tinggalah rintihan lirih tak berarti, “Duh Gusti pripun kok kados niki…! Oleh sebab itu, hidup kudu jeli, nastiti, dan ngati-ati. Jangan suka menghakimi orang lain yang tak sepaham dengan diri sendiri. Bisa jadi yang salah malah pribadi kita sendiri. Lebih baik kita selalu mawas diri, agar kelak jika mati arwahmu tidak nyasar menjadi memedi.
Tembang pocong ngemu sifat :


sumber

Saturday 27 September 2014

BlackBerry Passport Review

BlackBerry Paspor telah tiba dan telah membawa sentuhan baru dengan desain BlackBerry QWERTY klasik.

Sunday 24 August 2014

Spesifikasi BlackBerry Passport

Setelah merilis BlackBerry Z3, dikabarkan BlackBerry akan meluncurkan 2 ponsel baru dengan keyboard Qwerty yaitu BlackBerry Passport dan Blackberry Classic. Passport adalah salah satu ponsel yang cukup ramai dibicarakan karena punya bentuk yang "aneh". Ponsel ini memiliki ukuran bodi besar, kotak, dan keyboard fisik yang hanya terdiri atas huruf dan spasi. Diperkirakan ponsel ini akan dirilis pada semester 2 tahun 2014. 


Foto diatas adalah perbandingan ukuran antara Z30, Passport, Z3, dan Q10. dari foto diatas bisa diperkirakan ukuran Passport (sepertinya akan susah masuk kantong --"). Passport dipersenjatai dengan hardware yang cukup canggih, dan mungkin akan rilis dengan OS baru, yaitu BB OS 10.3. Berikut adalah spesifikasi lengkap dari BB Passport sebagaimana dikutip dari crackberry.com

  • Processor: Qualcomm Snapdragon 800 with 2.2GHz Quad-Core CPUs (MSM8974-AA), Adreno 330, 450MHz GPU
  • Memory: 3GB LPDDR3 800MHz RAM, 32GB Flash, Hot-swappable MicroSD slot (up to 64GB)
  • Expandable Memory: MicroSD slot located under back cover
  • Display: 4.5" diagonal, 1440 x 1440 resolution, LCD, 453 DPI, 24-bit color depth, 1:1 aspect ratio, RGB pixel arrangement, In-cell touch panel, 10-point multi-touch, Corning Gorilla Glass 3
  • Rear Facing Camera: 13MP Auto-Focus, Optical Image Stabilization (OIS), 5-element f2.0 lens, Back Side Illumination, LED Flash, 1080p HD video recording at 60fps, 6DOF video stabilization, 5x digital zoom, Continuous & touch to focus, image stabilization
  • Front Facing Camera: 2MP Fixed-Focus, Image & video stabilization, 3x digital zoom, 720p HD video recording
  • Battery: 3450mAH integrated non-removable battery
  • Battery Life (target) BlackBerry Power User Profile: 19 hours usage + 8 hours standby
  • Dedicated Keys: Volume Up/Down, Mute, Lock(Power On/Off)
  • Dimensions: Weight (w/battery) 194.4g (M2), (LxWxD): 128 x 90.3 x 9.3mm (9.6mm at camera location)
  • Headset: 3.5 mm stereo "BlackBird"
  • Notification: Tone, vibrate, on-screen or LED indicator; notification options are user configurable
  • Voice Input/output: Integrated speaker and microphone, Hands-free headset capable, Bluetooth headset capable, Integrated Hands-Free Speakerphone, Stereo
  • Ports and Connectivity: USB 2.0 fully supported with standard microUSB 2.0 cable (included inbox), USB 3.0 client interface supported with custom BlackBerry cable (not included in box), Cabled-Video Out supported with standard SlimPort adaptor (not included in box). SlimPort adaptor cables exist to support the following video protocols: HDMI, VGA, DisplayPort 1.1, DisplayPort 1.2, DVI, NFC, Universal BlackBerry Connector with SlimPort enabled
  • Power Adapter: +5V DC / 1.3A AC power adapter, OMTP Complaint
  • Network: FD-LTE 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 13, 17, 20 (2100/1900/1800/1700/850/2600/900/700/700/800 MHz), HSPA+ 1, 2, 4, 5/6, 8 (2100/1900/1700/850/900 MHz), Dual Carrier 42M support, Quad band GSM/GPRS/EDGE (850/900/1800/1900 MHz)
  • Wi-Fi: 802.11 b/g/n for 2.4GHz, 802.11 a/n for 5GHz, 802.11 ac for 5GHz, 4G Mobile Hotspot, Wi-Fi Direct, Miracast, IEEE 802.11r, IEEE 802.11k Neighbor Reports, Digital Living Network Alliance (DLNA) Server
  • GPS: Assisted, Autonomous and Simultaneous GPS, Enabled with preloaded BlackBerry Maps application and for e911capabilities, Both User Plane & Control Plane GPS is supported, GLONASS Support, OTDOA
  • Advanced Sensors: Accelerometer, Magnetometer, Gyroscope, Time of Flight (ToF), Ambient light
  • SIM Interface: Nano SIM card (4FF) Supports 1.8V and 3.0V cards
  • Bluetooth: Bluetooth 4.0 Low Energy (LE) with the following profiles - Hands free Profile 1.6 (HFP), Object Push Profile 1.1 (OPP), Phone Book Access Profile 1.1.1 (PBAP) Bluetooth Stereo (A2DP 1.2 / AVRCP 1.5 support), Serial Port Profile 1.1 (SPP), Bluetooth Message Access Profile 1.1 (MAP), Personal Area Network 1.0 (PAN), Remote SIM Access Profile 1.1 (rSAP), Human Interface Device Profile 1.0 (HID), Device ID 1.3, Multi-Profile 1.0 (MPS) [Planned]Low Energy Services, Device Information Service, Immediate Alert Service, Link Loss Service, Tx Power Service, Battery Service, Current Time Service, Next DST Change Service, Low Energy Human Interface Device (HID) [Planned]Bluetooth Radio Specifications, Single band support: ISM 2.4 GHz, Power Class: Bluetooth Class 1, Transmitting and receiving frequency: 2402 to 2480 MHz
Nah, tertarik memiliki BlackBerry Passport? :)





sumber gambar dan konten: crackberry.com